Jumat, 02 April 2010

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A pada pangan merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan vitamin A. Dengan fortifikasi kandungan vitamin A suatu makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seseorang.

Tetapi, baru sebagian kecil pangan yang difortifikasi vitamin A. Pasalnya, fortifikasi belum merupakan hal yang wajib dilakukan para produsen pangan. Hal itu mengemuka dalam seminar tentang vitamin A yang diselenggarakan Helen Keller International (HKI), Selasa (29/7) di Jakarta.

Menurut Siti Halati yang menjabat sebagai Manajer Operasional Lapangan HKI, banyak pangan berupa sayur dan buah yang kaya vitamin A.

Tetapi, lanjutnya, cukup banyak pula anak Indonesia yang kekurangan vitamin A. Misalnya saja survei tahun 1992 pada anak-anak Indonesia ditemukan 10 juta anak tidak mendapatkan kebutuhan vitamin A yang cukup dari makanan sehari-hari.

Kekurangan tersebut, katanya, bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang banyak, kurangnya pengetahuan orangtua tentang peran vitamin A dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang difortifikasi tidak hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga pangan yang difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi. Beberapa makanan yang difortifikasi adalah mi instan, susu, kentang goreng serta berbagai jajanan.

"Untuk mengetahui ada tidaknya vitamin A bisa dilihat dari komposisi makanan yang biasa dicantumkan pada label kemasan. Di sana dicantumkan kadarnya. Walaupun tidak semua pangan yang difortifikasi, kadar vitamin A nya tinggi,"katanya.

Pada kesempatan itu Direktur Program Vitamin A JKI Amy L Rice PhD menjelaskan, penelitian di Aceh memperlihatkan pencegahan kekurangan vitamin A mengurangi kematian anak sampai 25 persen di daerah yang kekurangan vitamin A.

Menurutnya, kekurangan vitamin A bisa diperbaiki tanpa mengenal batas umur. Asalkan kekurangan tersebut tidak terlalu parah. Vitamin A membantu pertumbuhan sel di bagian luar mata dan membantu mata untuk melihat yang terang dan gelap. Pada orang yang kurang jelas (memakai kaca mata), konsumsi vitamin A tidak bisa membantu. Vitamin A membantu penglihatan yang rabun senja.

Siti Halati menambahkan, vitamin A banyak terdapat pada pepaya, labu, wortel, daung singkong, ubi jalar merah, daging ayam, hati, telur. Sedangkan pangan yang rendah vitamin A antara lain ikan, susu, jagung, terung, buncis, pisang, semangka, apel, alpukat, belimbing. (N-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar