Jumat, 02 April 2010

Pengertian Sehat

Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.

Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatanekonomi. seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara

Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut, berlaku arti produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang produktif secara sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfat, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.

Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.

Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.

• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut Winslow 1920 KESEHATAN MASYARAKAT yaitu: ilmu atau kiat untuk

  1. Mencegah penyakit
  2. memperpanjang harapan hidup
  3. meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat

melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk :

  1. Kesehatan lingkungan
  2. Pengendalian penyakit menular
  3. Pendidikan hygiene perseorangan
  4. Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan
  5. Membangun mekanisme social menikmati hidup

PENGERTIAN KESEHATAN

Menurut UU No.23 tahun 1992 KESEHATAN adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomis.

Kesehatan meliputi :

1. kesehatan badan : bebas dari penyakit, semua organ tubuh berfungsi sempurna.

  1. kesehatan jiwa : dibagi menjadi 3 yaitu:
    1. pikiran : berpikir runtut, positif, dan dapat diterima oleh akal sehat.
    2. Emosi : bisa mengekspresikan emosinya
    3. Spiritual : bisa mengekspresikan rasa syukurnya terhadap Tuhan
  2. kesehatan social : bisa berinteraksi dengan orang lain
  3. kesehatan ekonomi : dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

Misal : Anak-anak : sekolah

Dewasa : mencari nafkah

Lansia : mengisi waktu luang dengan mengikuti suatu kegiatan

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A pada pangan merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan vitamin A. Dengan fortifikasi kandungan vitamin A suatu makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seseorang.

Tetapi, baru sebagian kecil pangan yang difortifikasi vitamin A. Pasalnya, fortifikasi belum merupakan hal yang wajib dilakukan para produsen pangan. Hal itu mengemuka dalam seminar tentang vitamin A yang diselenggarakan Helen Keller International (HKI), Selasa (29/7) di Jakarta.

Menurut Siti Halati yang menjabat sebagai Manajer Operasional Lapangan HKI, banyak pangan berupa sayur dan buah yang kaya vitamin A.

Tetapi, lanjutnya, cukup banyak pula anak Indonesia yang kekurangan vitamin A. Misalnya saja survei tahun 1992 pada anak-anak Indonesia ditemukan 10 juta anak tidak mendapatkan kebutuhan vitamin A yang cukup dari makanan sehari-hari.

Kekurangan tersebut, katanya, bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang banyak, kurangnya pengetahuan orangtua tentang peran vitamin A dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang difortifikasi tidak hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga pangan yang difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi. Beberapa makanan yang difortifikasi adalah mi instan, susu, kentang goreng serta berbagai jajanan.

"Untuk mengetahui ada tidaknya vitamin A bisa dilihat dari komposisi makanan yang biasa dicantumkan pada label kemasan. Di sana dicantumkan kadarnya. Walaupun tidak semua pangan yang difortifikasi, kadar vitamin A nya tinggi,"katanya.

Pada kesempatan itu Direktur Program Vitamin A JKI Amy L Rice PhD menjelaskan, penelitian di Aceh memperlihatkan pencegahan kekurangan vitamin A mengurangi kematian anak sampai 25 persen di daerah yang kekurangan vitamin A.

Menurutnya, kekurangan vitamin A bisa diperbaiki tanpa mengenal batas umur. Asalkan kekurangan tersebut tidak terlalu parah. Vitamin A membantu pertumbuhan sel di bagian luar mata dan membantu mata untuk melihat yang terang dan gelap. Pada orang yang kurang jelas (memakai kaca mata), konsumsi vitamin A tidak bisa membantu. Vitamin A membantu penglihatan yang rabun senja.

Siti Halati menambahkan, vitamin A banyak terdapat pada pepaya, labu, wortel, daung singkong, ubi jalar merah, daging ayam, hati, telur. Sedangkan pangan yang rendah vitamin A antara lain ikan, susu, jagung, terung, buncis, pisang, semangka, apel, alpukat, belimbing. (N-4)

Efek Samping

Ditegaskan, mengkonsumsi vitamin tidak ada efek sampingnya, kecuali bila dimakan secara berlebihan (Vitamin B, C larut dalam air, sehingga apabila terdapat jumlah yang berlebihan akan dikeluarkan. Namun vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak, sehingga jumlah yang berlebihan akan disimpan dalam tubuh dan akan menyebabkan keracunan).

Vitamin A yang berlebihan menyebabkan penumpukan kalsium dalam otot, penglihatan kabur, rambut rontok dan kulit kering/kuning. Vitamin D yang berlebihan menyebabkan perubahan tulang, kegagalan pertumbuhan pada anak, penumpukan kalsium dalam otot/organ tubuh, batu/kegagalan ginjal dan arthritis (penyakit persendian).

Kalsium yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan zat kalsium dalam otot/organ tubuh. Kalsium/natrium yang berlebihan menyebabkan perubahan dalam tekanan darah/ritme jantung dan kerusakan syaraf/ginjal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah suplementasi vitamin dan mineral tidak bisa untuk mengganti makanan pokok. Meskipun pembelian vitamin dan mineral tidak perlu resep dokter, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai minum obat tersebut.

Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang saling berhubungan. Apabila minum 1-2 jenis vitamin B secara berlebihan mungkin bisa menyebabkan gangguan keseimbangan hubungan tersebut, sehingga justru menyebabkan kekurangan vitamin B jenis lain. (T-1)

Manfaat Vitamin

Vitamin dan mineral adalah zat utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan. Bermacam-macam jenis vitamin dan mineral seperti Vitamin A, B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12, biotin, cholin, asam folat & inositol), C, D, E, Kalsium, Fluorida, Yodium, Zat Besi, Kalium natrium dan sebagainya.

Jumlah kebutuhan yang disarankan per hari atau RDA (Recommended Dietary Allowance) adalah jumlah vitamin dan mineral yang dibutuhkan setiap hari. Standar jumlah yang dibutuhkan tubuh dibuat oleh USA Academy of Sciences dan diperkirakan cukup untuk pertumbuhan anak-anak dan pencegahan kekurangan vitamin dan mineral pada orang dewasa. Jumlah kebutuhan ini berbeda menurut umur dan jenis kelamin.

Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin dan mineral adalah dari makanan sehari-hari. Diet yang seimbang dengan makanan yang bervariasi, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sehari-hari (biji-bijian/cereal, ikan, ayam, daging, susu, telur, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang kering, sayur hijau segar).

Menurut Barbara Paulsen, bila konsumsi vitamin dan mineral telah diperoleh melalui makanan sebenarnya tidak diperlukan lagi tambahan suplemen vitamin dan mineral, kecuali pada kondisi khusus. Kini banyak suplemen vitamin dan mineral yang beredar di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.

Vitamin dan mineral diberikan terutama pada semasa hamil, menyusui, pada bayi yang lahir premature. Penderita penyakit kronis/serius yang mengakibatkan malnutrisi. Penyakit/kondisi tertentu seperti gagal ginjal, membutuhkan diet rendah protein, gangguan penyerapan lambung, dehidrasi (dimana dibutuhkan mineral kalium/natrium/lain-lainnya).

Untuk penyakit batuk-pilek, bisa dibantu dengan vitamin C-- meski belum semua dokter setuju dengan pendapat itu. Bagi orang-orang yang menjalankan diet vegetarian (yaitu diet sayur-sayuran tanpa susu/telur), akan mengalami kekurangan vitamin B12.

Manfaat dan kebutuhan vitamin dan mineral yang dianjurkan:

Untuk Vitamin A, jumlah yang dianjurkan per hari 5000 International Unit (IU). Vitamin A dapat membantu daya penglihatan malam/warna, serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Vitamin B1 (Thiamin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1.5 mg. Vitamin B1 untuk membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan susunan syaraf.

Untuk Vitamin B2 (Riboflavin), jumlah yang dianjurkan per hari 1.7 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Vitamin B3 (Niacin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 20 mg. Vitamin ini membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf dan kesehatan rambut.

Pada vitamin B5, jumlah yang dianjurkan per hari 10 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut.

Sedangkan Vitamin B6 (Pyridoxin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 2 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, membantu pembentukan sel darah merah serta mempertahankan kesehatan sistim syaraf.

Vitamin B12 (Cyanocobalamin), jumlah yang dianjurkan per hari 6 mcg. Vitamin itu membantu pembentukan sel darah merah/mencegah anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf.

Unuk biotin, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Kegunaan biotin untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Sementara asam folat, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Asam folat berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan kesehatan sistim pencernaan.

Untuk vitamin C, jumlah yang dianjurkan per hari 60 mg. Kegunaannya untuk membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium serta mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan.

Dan vitamin D, jumlah yang dianjurkan per hari 400 IU. Vitamin itu embantu pembentukan gigi dan tulang dan pembekuan darah.

Sementara vitamin E, jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 30 IU. Vitamin ini mempertahankan kesehatan umum dan kesehatan kulit dan rambut. Vitamin K untuk membantu pembekuan darah pada luka.

Untuk kalsium, jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1000 mg. Kalsium berguna untuk pembentukan gigi dan tulang, membantu pembekuan darah pada luka serta mempertahankan kesehatan fungsi syaraf dan otot.

Fluorida berguna untuk membantu pencegahan kerusakan gigi/karies. Sedangkan Yodium, jumlah yang dianjurkan per hari 150 mcg berguna untuk membantu kesehatn metabolisme tubuh dan mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI).

Pada zat besi, jumlah yang dianjurkan per hari 18 mcg. Zat besi berguna membantu pembentukan haemoglobin dalam sel darah merah, mencegah anemia. Sedangkan kalium/natrium, berguna untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh serta mempertahankan kesehatan fungsi syaraf dan otot.

Waktu Terbaik Mengkonsumsi Vitamin

Banyak suplemen vitamin yang beredar di pasaran tidak mencantumkan kapan waktu terbaik mengkonsumsinya, apakah dikonsumsi pada pagi atau sore hari, serta apakah saat perut masih kosong atau sesudah makan. Tak ada aturan yang jelas seputar masalah itu, menyebabkan saat-saat minum vitamin kadang menjadi masa yang membingungkan. Karena kalau vitamin itu hanya numpang lewat saja-- akibat konsumsi yang tidak tepat-- kan sayang sekali...

Menurut Barbara Paulsen, Pemimpin Redaksi Majalah Health keluaran Amerika, konsumsi vitamin boleh dilakukan kapan saja begitu kita ingat. Sebab, hanya sedikit perbedaan manfaat yang diperoleh jika mengonsumsi vitamin secara teratur.

Bagi mereka yang ingin mengonsumsi vitamin secara teratur, Barbara Paulsen menyebut sejumlah tips yang bisa dilakukan agar manfaat vitamin lebih optimal. Katanya, konsumsilah vitamin bersama makanan untuk membantu proses penyerapan oleh tubuh. Karena ada sebagian vitamin dan mineral, seperti misalnya, pil zat besi yang berdampak keras bila dikonsumsi dalam perut keadaan kosong.

"Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya mengonsumsi pil zat besi bersama makanan," ujar Paulsen.

Begitupun dengan suplemen vitamin E yang saat ini kebanyakan dibuat bersalut lemak. Untuk memperoleh manfaat yang lebih besar, sebaiknya konsumsi suplemen vitamin E bersama cairan berlemak seperti segelas susu.

Tentang suplemen kalsium, Barbara menganjurkan, lebih baik mengonsumsi kalsium berdosis 300 mg atau kurang, dibandingkan dengan mengasup kalsium dalam jumlah besar sekaligus. Ada baiknya menambah dosis 10 persen jika mengkonsumsi kalsium bersama makanan atau biji-bijian karena bisa menahan proses penyerapan oleh tubuh.

Tips Mempertahankan Kandungan Vitamin dalam Sayuran

Lebih baik segera memasak sayuran setelah dibeli. Potong-potong sayuran hanya ketika akan dimasak. jika Anda merebus sayuran, masukkan sayuran ketika air telah mendidih. Masak sayuran dengan api besar dan tidak terlalu lama. Gunakan air rebusan sayuran yang tidak terpakai untuk masakan lainnya, misalnya kuah sup dan lain-lain.

Jenis Vitamin yang Menghaluskan Kulit

Buah-buahan untuk merawat kulit

Dibawah ini adalah penjelasan tentang apa saja vitamin yang dapat menghaluskan kulit dan terdapat pada apa saja kah vitamin tersebut.

1. Vitamin A : bisa ditemukan di sayuran hijau, telur, hati, minyak ikan, susu. Vitamin A dapat diperoleh pada makanan yang mengandung betakaroten yang biasa terdapat di wortel, ubi merah, sayuran hijau. Betakaroten ini, saat masuk tubuh, diubah menjadi vitamin A. Vitamin A dapat berkhasiat untuk pertumbuhan, penglihatan, clan membantu meningkatkan daya tahan tubuh, membuat kulit tetap lembut clan reproduksi

2. Vitamin C banyak terkandung pada sayuran bayam, cabal, brokoli, & buahbuahan seperti jeruk, stroberi, nenas, mangga, jambu klutuk, pepaya, kiwi. Vitamin C berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki kerusakan kulit, antioksidan

3. Vitamin E banyak terdapat di biji bunga matahari, kacang-kacangan, alpukat, jagung, clan sayuran hijau. Vitamin E berkhasiat untuk melindungi membran sel dari serangan radikal bebas clan melindungi jaringan dari proses oksidasi, membantu penggantian clan pembentukan sel kulit yang rusak.

4. Selenium / Mineral: banyak terdapat pada seafood, hati, ikan tuna, bawang
,putih, tomat, brokoli dan bergs merah. Berkhasiat sebagai antioksidan • Atus

KENALI JENIS VITAMIN

Vitamin adalah suatu zat yang sangat diperlukan oleh tubuh kita berfungsi untuk mambantu proses kegiatan tubuh tanpa vitamin manusia, haiwan dan kekurangan vitamin peluang mendapat penyakit adalah tinggi.

Vitamin terbahagi dua iaitu vitamin yang larut dalam air iaitu b dan c manakala vitamin a, d, e, dan k atau disingkatan ‘adek’ adalah merupakan vitamin yang tidak larut di dalam air. Sayur mempunyai pelbagai vitamin

Sumber vitamin A ialah susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning ( pisang, betik, dan lain-lain) manakala sumber yang mengandungi vitamin B1 pula ialah gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya.

Vitamin b2 ialah sayur-sayuran segar, kacang, kuning telur, susu, dan lain-lain manakala Vitamin B3 terdiri daripada buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging dan sebagainya.

Vitamin B5 ialah daging, susu,sayur hijau, ginjal, hati, kacang , dan Vitamin B6 sumber yang mengandungi vitamin B6 kacang, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.

Vitamin B12 adalah telur, hati, daging, dan lain-lain, manakala jambu batu, jeruk, tomato, nanas, sayur segar, mengandungi Vitamin C, dan sumber yang mengandung vitamin D pula iaah minyak ikan, susu, telur,dan keju.

Vitamin E ialah sumber yang mengandungi ikan, ayam, kuning telur, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, dan Vitamin K pula sumbernya adalah seperti susu, kuning telur, sayuran segar, dan lain-lain.

Macam-macam Gizi Dan Fungsinya

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, disamping udara (oksigen). Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk :

a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti

jaringan tubuh yang rusak.

b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.

c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan

cairan tubuh yang lain.

d. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Agar makanan dapat berfungsi seperti itu maka makanan yang kita makan sehari-hari tidak hanya sekedar makanan. Makanan harus mengandung zat-zat tertentu sehingga memenuhi fungsi tersebut, dan zat-zat gizi ini disebut gizi. Dengan perkataan lain makanan yang kita makan sehari-hari harus dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan ini disebut ilmu gizi. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelah sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta diekskresikan sebagai sisa. (Achmad Djaeni, 1987).

Dalam perkembangan selanjutnya ilmu gizi mulai dari pengadaan, pemilihan, pengolahan sampai dengan penyajian makanan tersebut. Dari batasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu gizi itu mencakup 2 komponen penting yaitu makanan dan kesehatan.

Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekedar makanan tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat-zat gizi. Zat-zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi-fungsi zat makanan itu antara lain sebagai berikut :

a. Protein

Protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) dan makanan dari hewan (protein hewani). Fungsi protein bagi tubuh antara lain :

- membangun sel-sel yang rusak.

- membentuk zat-zat pengatur seperti enziim dan hormon.

- membentuk zat inti energi (1 gram proteein kira-kira menghasilkan 4,1 kalori).

b. Lemak

Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :

- menghasilkan kalori terbesar dalam tubuuh manusia (1 gram lemak menghasilkan

9,3 kalori).

- sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.

- sebagai pelindung terhadap bagian-bagiaan tubuh tertentu dan pelindung bagian

tubuh pada temperatur rendah.

c. Karbohidrat

Karbohidrat berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah juga salah satu pembentuk energi yang paling murah, karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan (beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang merupakan makanan pokok.

d. Vitamin-vitamin

Vitamin dibedakan menjadi 2, yakni vitamin yang larut dalam air (vitamin A dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E,K).

Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain :

1. Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai pengatur

kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.

2. Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam

tubuh dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus.

3. Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata dan enzim

dan berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.

4. Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalam proses

pertumbuhan dan dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.

5. Vitamin C berfungsi sebagai aktivator macam-macam fermen perombak protein

dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam

pembentukan trombosit.

6. Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam bersama-sama

kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus, dan

mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.

7. Vitamin E berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil serta mencegah

keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang membelah.

8. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang berarti penting dalam

proses pembekuan darah.

e. Mineral

Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium (Na) dan chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I). Secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.

Jenis Vitamin, Beserta Fungsinya

Unsur vitamin dalam tubuh kita mempunyai peranan penting. Apabila tubuh kita kekurangan salah satu vitamin maka kesehatan bisa terganggu. Tidak sedikit dari kita yang belum mengetahui banyak tentang vitamin. Mari kita mengenal lebih dekat dengan berbagai macam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh beserta takaran konsumsi perharinya yang dianjurkan. Vitamin pada dasarnya terbagi dua jenis : yang larut dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah semua jenis vitamin B dan vitamin C (asam askorbat), sedang vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.

Vitamin B1 (Thiamin)

Fungsi : Mencegah penyakit beri-beri, membantu pelepasan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan susunan syaraf. Sumber : Sereal dari tepung gandum, beras putih dan merah, buncis, bayam, jeruk, susu, telur. Takaran yang dianjurkan : 1.5 mg/hari.

Vitamin B2 (Riboflavin)

Fungsi : Membantu pelepasan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Sereal dari tepung gandum, susu, telur, sapi, salmon, asparagus, ayam, keju, brokoli, bayam, roti. Takaran yang dianjurkan : 1.7 mg/hari.

Vitamin B3 (Niacin)

Fungsi : Mencegah penyakit pellagra (kulit kasar bersisik), membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf, mempertahankan kesehatan rambut. Sumber : Sereal dari tepung gandum, tuna, salmon, ayam, kacang-kacangan, sapi. Takaran yang dianjurkan : 20 mg/hari.

Vitamin B5

Fungsi : Mencegah mati rasa pada jari-jari, membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut Sumber : Hati ampela, telur, brokoli, ikan, ayam, yogurt, jamur, alpukat, kentang manis. Takaran yang dianjurkan : 10 mg/hari.

Vitamin B6 (Pyridoxin)

Fungsi : Mencegah kekeringan pada ujung bibir, membantu melepaskan energi dari makanan. membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan kesehatan sistim syaraf. Sumber : Pisang, ikan, ayam, kentang, bayam. Takaran yang dianjurkan : 2 mg/hari.

Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Fungsi : Membantu pembentukan sel darah merah/mencegah anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf. Sumber : Salmon, kepiting, sapi, telur, susu. Takaran yang dianjurkan : 6 mcg/hari.

Biotin

Fungsi : Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Salmon, telur, hati, keju, alpukat Takaran yang dianjurkan : 400 mcg/hari

Asam Folat

Fungsi : Membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan kesehatan sistim pencernaan. Sumber : Sayuran berdaun hijau, jeruk, beras, bayam Takaran yang dianjurkan : 400 mcg/hari

Vitamin C

Fungsi : Meningkatkan daya tahan tubuh, berfungsi sebagai anti oksidan yang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas akibat polusi dan asap rokok, membantu penyembuhan luka, membantu peyerapan zat besi dan kalsium, mempertahankan kesehatan kulit dan jarinagn. Sumber : Jeruk, strawberry, anggur, tomat, brokoli, kentang. Takaran yang dianjurkan : 60 mg/hari

Vitamin A

Fungsi : Berperan penting dalam kesehatan mata, merpertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Wortel, bayam, kentang, telur, mentega. Takaran yang dianjurkan : 5000 IU/hari

Vitamin D

Fungsi : Berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi, membantu pembekuan darah. Sumber : Ikan salmon dan sardin, udang, susu. Takaran yang dianjurkan : 400 IU/hari

Vitamin E

Fungsi : Mempertahankan kesehatan umum, mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak jagung, wortel, alpukat. Takaran yang dianjurkan : 30 IU/hari

Vitamin K

Fungsi : Membantu pembekuan darah pada luka Sumber : Brokoli, bayam, daun bayam, minyak zaitun, minyak kacang kedelai. Takaran yang dianjurkan : 120 mcg/hari.

Pedoman Umum Gizi Seimbang

PEDOMAN GIZI

PEDOMAN GIZI

Terapi Obat Tak Membantu Diabetesi

Penyakit diabetes jelas meningkatkan risiko terkena salah satu dari berbagai gangguan kardiovaskular, termasuk serangan jantung, hipertensi, atau stroke. Untuk mengurangi risiko jantung, biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengembalikan kadar abnormal lemak darah.

Sayangnya, studi terbaru menunjukkan terapi obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah dan menurunkan gula darah tidak banyak membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Malah, terapi obat pada beberapa kasus menimbulkan efek samping.

Satu dekade lalu, pejabat kesehatan di Amerika Serikat melakukan tiga penelitian untuk melihat apakah tiga jenis terapi yang intensif untuk menurunkan gula darah, tekanan darah atau lemak darah efektif untuk mencegah serangan jantung dan stroke pada penderita diabetes (diabetesi).

Satu penelitian tentang gula darah dihentikan dua tahun lalu ketika para peneliti melihat terapi pengendalian gula darah tidak banyak berpengaruh. Namun begitu, dua penelitian masih berlangsung.

Pada penelitian tentang lemak darah (trigliserida) yang dilakukan para peneliti dari Columbia University dan melibatkan 5.500 diabetesi yang juga memiliki faktor risiko penyakit jantung lain, yakni hipertensi dan kolesterol yang tinggi.

Seluruh responden mendapat statin, penurun kolesterol. Separuh responden mendapat obat penurun trigliserida dan sisanya obat dummy. Lima tahun kemudian diketahui seluruh kelompok responden memiliki angka kejadian serangan jantung dan stroke yang sama. Ini berarti, terapi obat tidak banyak membantu.

Dari hasil penelitian, terbukti terapi yang insentif lewat obat-oatan tidak mampu mengurangi angka kejadian serangan jantung, meski bisa mencegah stroke. Kendati demikian, para ahli tidak menyarankan para diabetesi untuk berhenti minum obat tanpa berkonsultasi kepada dokter.

Lalu apa yang harus dilakukan para diabetesi? Tetap fokus pada pola makan dan gaya hidup yang sehat dan tetap mencoba obat yang direkomendasikan dokter untuk mengurangi risiko penyakit. Demikian menurut Dr.Clyde Yancy, kardiolog dan presiden American Heart Association.

Bagi penderita diabetes, disarankan untuk makan makanan yang bervariasi agar tercapai keseimbangan antara karbohidrat, protein dan lemak. Sebagian diabetesi bisa mengendalikan gula darahnya hanya dengan makan tiga kali sehari dan menghindari makanan manis. Sementara sisanya perlu diet ketat.

Untuk mengurangi risiko penyakit jantung, lakukan olahraga karena akan meningkatkan aliran darah melalui pembuluh-pembuluh darah kecil dan meningkatkan efisiensi daya pompa jantung.

Telur, Makanan Anti-Obesitas dan Penangkal Kanker

Telur seharusnya dipertimbangkan menjadi "makanan super". Selain meningkatkan kebugaran dan kesehatan, telur juga dapat mencegah seseorang terkena obesitas.

Pakar nutrisi mengungkapkan, telur merupakan satu dari sekian banyak makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari guna mendapatkan manfaat maksimal.

Sebelumnya, riset yang dipublikasikan Jurnal Nutrition and Food Science pada Juni mendatang ini menganalisa 71 laporan riset dan dokumen referensi yang membahas tentang nutrisi yang terkandung dalam telur dan pengaruhnya terhadap diet.

Usai mengumpulkan data-data yang diperlukan, peneliti kemudian menemukan fakta bahwa telur mengandung protein tinggi dan rendah kalori. Tak hanya itu, telur juga mengandung banyak nutrien esensial yang baik untuk kesehatan, misalnya saja, vitamin D, vitamin B12, Selenium dan Choline.

Lantaran mengandung protein kadar tinggi, secara otomatis telur mengandung asam amino esential yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kadar antioksidan di dalamnya, turut membantu mencegah terjadinya kebutaan.

Dr Carrie Ruxton, pakar nutrisi independen mengatakan manfaat kesehatan yang diperoleh ketika mengkonsumsi telur sangat luar biasa. Sudah sepantasnya telur dimasukan dalam kategori "makanan super".

"Telur tidak hanya rendah kalori tetapi dibekali dengan nutrien esensial yang bagus untuk kesehatan. Telur merupakan makanan ideal untuk setiap jenjang usia, sama halnya dengan mudahnya telur untuk dimasak dan dinikmati," tegasnya seperti dikutip dari dailymail.co.uk, akhir pekan lalu.

Hasil analisa juga mengungkapkan bahwa mengkonsumsi telur sangat bermanfaat bagi remaja, penggemar daging dan individu yang tidak suka susu. Ini karena telur merupakan sumber vitamin D dan telur secara signifikan memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D. Seperti diketahui,kekurangan vitamin D beresiko mengalami gangguan kesehatan pada tulang, kanker, jantung, sklerosis, kelainan daya tahan tubuh dan gangguan mental.

Telur secara signifkikan juga membantu individu menjalani diet dan menurunkan berat badan."Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari telur saat dikonsumsi. "Terdapat bukti kuat yang menunjukan telur dapat memberikan rasa kenyang, kontrol berat badan, dan kesehatan mata," ungkapnya.

"Dengan minimnya konsumsi telur, sebagian besar individu seharusnya mendapatkan manfaat yang besar," tambahnya.

Hasil riset terakhir menyebutkan, mengkonsumsi telur satu atau dua buah perhari tidak berpengaruh terhadap kolesterol bagi sebagian individu. Fakta lain juga mencatat, pada tahun 1979, PM Inggris saat itu Margareth Thatcher berhasil menurunkan berat badan dengan mengkonsumsi telur 28 buah perminggu.

Kurang Iodium, IQ Anak Jongkok

Walau diperlukan dalam jumlah sedikit, manfaat iodium cukup penting bagi perkembangan inteligensia anak. Tak hanya itu, iodium juga berguna untuk mengurangi kemungkinan kematian pada bayi.

Beberapa tahun lalu, iklan tentang garam beriodium pernah gencar diputar di televisi. Iklan tersebut tidak menitikberatkan pada garamnya, tetapi lebih ke kandungan iodiumnya. Garam menjadi bahan yang mudah diperkaya dengan iodium karena murah dan digunakan dalam masakan sehari-hari. Dengan begitu, iodium menjadi lebih mudah diasup.

Sekitar tahun 1990-an, beberapa literatur menyebutkan, kurang dari 20 persen rumah tangga di negara berkembang yang mengonsumsi garam beriodium. Hal ini membuat 40 juta anak mengalami risiko gangguan belajar.

Saat ini jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium sudah meningkat sebesar 70 persen. Ini berarti, hampir 91 juta anak terlindung dari keterbelakangan mental.

Kerusakan Otak
Menurut Medical Journal of Australia 1999, iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh supaya kelenjar tiroid berfungsi dengan baik. Kelenjar tiroid berfungsi membantu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.

Iodium juga berkaitan dengan proses pertumbuhan neuron pada sel otak. Itu sebabnya, menurut Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi IPB, kurangnya iodium pada masa kehamilan dan awal masa kehidupan anak, akan menurunkan jumlah sel neuron. Ini berarti akan menyebabkan kerusakan otak anak yang sebenarnya bisa dicegah.

Menurut WHO, 2002, setiap tahun diperkirakan sekitar 100 ribu anak lahir dengan kerusakan otak yang tidak bisa pulih. Penyebabnya, menurut International Council for Control of Iodine Deficiency Disorders, sang ibu kekurangan iodium selama hamil.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang kekurangan iodium bisa menderita kretin (cebol), tuli, kerdil, dan kecacatan bicara. Selain itu, juga meningkatkan kemungkinan kematian janin, keguguran, serta kematian saat bayi dilahirkan. Kurang iodium juga menjadi penyebab utama keterbelakangan (retardasi) mental pada anak-anak di seluruh penjuru dunia. Anak pun bisa apatis.

Sejauh ini, masyarakat awam lebih mengetahui seseorang mengalami kekurangan iodium dengan timbulnya gondok, yang ditandai oleh pembesaran kelenjar gondok. Pembesaran ini merupakan salah satu cara untuk mengambil iodium yang ada dalam darah.

Menurunkan IQ

Banyak orang kurang memahami bahwa kekurangan iodium, terlebih bagi anak, berpotensi menurunkan tingkat intelektual hingga 10-15 poin! Sebagai gambaran, orang yang tinggal pada komunitas dengan kekurangan iodium secara endemik menunjukkan nilai IQ lebih rendah 13,5 poin daripada orang dari komunitas sama dengan ketersediaan iodium yang adekuat.

Sebuah penelitian pernah dilakukan di Subang, Jawa Barat, untuk menilai efek dari suplementasi iodium terhadap kemungkinan kematian bayi. Penelitian dilakukan oleh Cobra C., Muhilal, Rusmil K., Rustama D., Djatnika, Suwandi S.S., terhadap sekitar 617 bayi.

Bayi-bayi tersebut diberi plasebo atau suplemen minyak beriodium (100 mg) pada usia 6 minggu dan terus diikuti hingga berusia 6 bulan. Hasilnya, kelangsungan hidup bayi dalam penelitian itu tampak membaik.

Sekitar 72 persen terjadi pengurangan risiko kematian selama 2 bulan pertama. Juga terjadi perlambatan kematian di antara bayi yang meninggal pada kelompok bayi yang diberi suplementasi minyak beriodium dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Hasil penelitian tersebut muncul dalam Journal Nutrition, April 1997. Para peneliti menyatakan bahwa suplementasi minyak beriodium pada bayi bisa mengurangi kemungkinan kematian pada populasi bayi yang berisiko kekurangan iodium.

Makanan Laut

Selain suplementasi, iodium sebenarnya mudah dijumpai pada makanan laut. Iodium dijumpai pada air laut, sehingga setiap jenis makanan laut kaya akan elemen mineral ini.

Namun, garam laut bukan merupakan sumber iodium yang baik. Garam beriodiumlah yang menyediakan iodium dalam jumlah cukup. Dalam satu sendok teh garam beriodium terkandung sekitar 150 mkg iodium.

Beberapa jenis sayuran juga memiliki kandungan iodium yang baik. Terutama sayuran yang ditanam pada tanah yang kaya akan iodium atau tumbuh di tepi pantai. Rumput laut menghimpun iodium dari air laut, sehingga menjadi sumber makanan yang kaya akan mineral ini.

Secara umum, rumput laut dan makanan laut merupakan sumber iodium yang baik. Makanan laut yang menjadi sumber iodium di antaranya berbagai jenis ikan, cumi, udang, dan kerang. Rata-rata kandungan iodium pada tumbuhan laut berkisar 0,7-4,5 g/kg.

“Kandungan iodium pada rumput laut bisa mencapai 2.400-155 ribu kali lebih banyak dibandingkan dengan sayuran yang tumbuh di daratan,” ujar Prof. Made. Warga Jepang banyak mengonsumsi rumput laut, sehingga jarang yang mengidap penyakit gondok.

Telur, daging, susu, dan sereal juga mengandung iodium, walau dalam jumlah kecil. Sekitar 100 gram sayuran, daging merah, atau telur mengandung 25 mkg iodium dan pada 100 gram produk susu, roti, maupun sereal terkandung 10 mkg iodium.

Untuk anak yang melakukan diet rendah garam sebaiknya mempertimbangkan konsumsi makanan laut setiap minggunya. Hal ini semata-mata untuk memastikan kadar iodium yang cukup bagi tubuhnya, pun pada wanita hamil.

Saat anak tidak cukup mendapatkan beragam diet berupa buah, sayur, atau makanan sumber hewani yang mengandung mikronutrien dalam jumlah besar, kekurangan zat gizi tidak bisa dielakkan lagi.

Berapa Kebutuhannya?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan iodium harian:
- 50 mkg untuk bayi usia 0-12 bulan
- 90 mkg untuk anak usia 2-6 tahun
- 120 mkg untuk anak usia sekolah (7-12 tahun)
- 150 mkg untuk orang dewasa (usia di atas 12 tahun)
- 200 mkg untuk wanita hamil dan menyusui

Jangan remehkan dehidrasi (kekurangan air tubuh),

JANGAN remehkan dehidrasi (kekurangan air tubuh), karena bisa meningkatkan risiko timbulnya penyakit berat. Celakanya,menurut data sekitar separuh orang dewasa dan remaja mengalami dehidrasi ringan.

Minum air sering terlupakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Padahal, pangan tidak hanya meliputi makanan, tetapi juga minuman.Air merupakan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Namun, praktiknya penyampaian pesan atau sosialisasi gizi seimbang untuk hidup sehat dan aktif, pesan minumlah air yang aman dan cukup jumlahnya setiap hari sering terabaikan.

Para dokter dan ahli gizi terkadang terlupa atau tidak menyampaikan pentingnya kecukupan air kepada klien atau pasiennya. Lalu, berapa jumlah kecukupan air dalam tubuh setiap harinya? Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PP-PDGMI) dr. Rachmi Untoro MPH,1 ml air/kkal kebutuhan energi bagi orang dewasa di bawah kondisi rata-rata kebutuhan energi dan lingkungan.

Hal itu sesuai rekomendasi National Research Council Amerika Serikat.Di Indonesia sendiri, sejak 2004, melalui forum Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG), para ahli gizi telah menetapkan anjuran kebutuhan air bagi setiap golongan umur dan jenis kelamin, seperti halnya kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak,vitamin,dan mineral.

”Air yang seharinya dibutuhkan sampai dua liter sebenarnya sudah memenuhi persyaratan sebagai zat gizi karena merupakan ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsinya, terutama untuk mengatur fungsi kebutuhan,” ujarnya dalam simposium PP-PDGMI bertajuk ”Hydration and Health” di Hotel Sahid,Jakarta,Minggu (21/3). Menurut dia,air merupakan zat gizi penting bagi tubuh karena hampir semua proses metabolisme dan sistem dalam tubuh membutuhkan air.

Kekurangan asupan air dalam tubuh dapat menimbulkan masalah negatif terhadap kesehatan. Salah satu masalah yang sering timbul adalah dehidrasi, yaitu kondisi di mana air di dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal. Dehidrasi, terang Rachmi, terbagi atas dua kategori.

Pertama,kategori ringan-sedang yang ditandai dengan mulut kering dan lengket, mengantuk dan lelah,haus,volume urine sedikit, air mata kurang/- kering, otot lemah, sakit kepala serta pusing/silau jika melihat sinar. Sedangkan kategori berat ditandai dengan haus berat, sangat mengantuk dan kebingungan, tidak berkeringat, urine sedikit dan berwarna kuning gelap atau bahkan tidak ada, mata cekung, menggigil dan kulit kering, elastisitas hilang, tekanan darah rendah, nadi cepat, panasn dan kesadaran menurun.

”Saat ini di dunia sedang menghadapi masalah penyakit dehidrasi ringan yang kronik. Hal ini dapat menyebabkan energi tubuh terkuras dan kelelahan,”cetusnya. Selain disebabkan kurang minum, tutur Rachmi, kondisi ini juga terjadi akibat adanya gangguan pada mekanisme rasa haus, kurang menyukai rasa air minum, kebiasaan mengonsumsi kafein dan alkohol,kurangnya partisipasi dalam latihan fisik dan kondisi lingkungan seperti WC yang jorok.

Rachmi mengatakan, upaya pencegahan dehidrasi ringan dapat dilakukan dengan cara yang praktis,yaitu menggunakan grafik warna untuk pemeriksaan urine sendiri atau disingkat PURI. Semua jenis urine dapat digunakan asal bukan urine pagi saat bangun tidur. Yang paling bagus adalah menggunakan ”mid-stream urine” yaitu urine yang keluar di pertengahan saat kita berkemih.

Urine ini ditampung secukupnya di tempat yang bersih dan berwarna putih/bening, kemudian kita bandingkan warna urine tersebut dengan grafik warna di bawah sinar lampu neon putih atau sinar matahari. ”Jangan lupa bahwa warna urine juga dipengaruhi obatobatan ataupun diet tertentu.Dan satu lagi, jangan memeriksa urine di bawah sinar lampu berwarna kuning atau warna lainnya karena bisa membuat pemeriksaan menjadi bias,”terangnya.

Ahli gizi dan pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Hardinsyah MS mengungkapkan, sekitar separuh orang dewasa dan remaja mengalami dehidrasi ringan (kekurangan air tubuh pada tingkat ringan.Selain itu,kejadian dehidrasi ringan pada remaja ternyata lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Kejadian dehidrasi ringan juga banyak terjadi pada daerah dataran rendah yang panas dibanding dataran tinggi yang sejuk.

Menurut dia, kekurangan air tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah. Jika kekurangan 1% menimbulkan rasa haus dan gangguan mood. Kekurangan air tubuh 2–3% meningkatkan suhu tubuh, rasa haus, dan gangguan stamina. Sedangkan 4% kekurangan air tubuh dapat menurunkan kemampuan baik 25% dan bisa pingsan bila kadar air tubuh berkurang sampai 7%.

”Bahkan, kehilangan asupan cairan dapat menyebabkan batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar dan saluran kencing, konstipasi, obesitas pada anak dan remaja, hipertensi dan penyakit berat lainnya,’ kata Hardinsyah. Health Benefit Group Manager Hydration and Replenishment Plateform Danone Research, Pa-lasiseau, Prancis, Laurent Bellego PhD menambahkan, air merupakan zat gizi dan komponen tubuh yang utama.

Rekomendasi asupan antarnegara,asosiasi dan lembaga berwenang berbeda-beda. Anjuran kebutuhan (RDI) air yang tepat bagi setiap negara dapat ditentukan berdasarkan survei nasional. ”Kita harus membuka sudut pandang kita untuk meningkatkan asupan cairan pada orang yang minum sedikit dan membantu mereka untuk memenuhi RDI air mereka. Ditambah upaya untuk menggantikan air minum berkalori dengan air putih agar kebutuhan cairan setiap orang dapat terpenuhi dengan cara yang lebih sehat,’ ujarnya. (rendra hanggara)

Bincang-Bincang Dengan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan

Sesuai Peraturan Menkes No. 1575/Menkes/Per/XI/2005, pelaksana tugas di bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan adalah Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan (PSPPK). PSPPK merupakan salah satu dari tujuh Pusat yang sehari-hari bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya, PSPPK mempunyai lima fungsi diantaranya adalah penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, memiliki unit pelaksana teknis (UPT) yaitu Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK). Untuk mengetahui apa dan bagaimana PSPPK, Mediakom telah melakukan wawancara dengan Ir. Tugijono, M.Kes., Kepala Pusat Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan. Berikut petikannya.


Pentingnya pengujian dan kalibrasi alkes.

Sesuai Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan/ atau keselamatan. Di dunia kedokteran, alat kesehatan mempunyai fungsi diagnostik dan terapi. Tetapi selain mempunyai aspek manfaat, juga terdapat aspek risiko. Karena itu untuk menekan risiko penggunaan dan melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan alat kesehatan, perlu dilakukan pengujian dan kalibrasi. Kewajiban Sarana Pelayanan Kesehatan untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatannya sesuai dengan Kepmenkes No. 363/MENKES/Per/XI/1999. Adapun Institusi Penguji Alat Kesehatan adalah Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, hal ini sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 530/MENKES/Per/IV/2007. BPFK merupakan unit pelaksana teknis (UPT) dari Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan. Salah satu BPFK yakni BPFK Surabaya telah mendapat penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI.

Perkembangan Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan.

Berawal dari Bagian Umum dan Teknik Penyehatan, Biro Logistik dan Keuangan, Sekretariat Jenderal sampai dengan tahun 1977 selanjutnya berkembang menjadi Direktorat. Sebagai Direktorat Instalasi Kesehatan dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan membawahi BTKL dan BPFK. Dalam perjalanannya, organisasi di lingkungan Departemen Kesehatan, Direktorat Instalasi Medik membawahi UPT-BPFK, sedangkan BTKL menjadi UPT Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Terakhir sebagai Direktorat dengan nama Direktorat Sarana dan Peralatan Medik, sesuai Keputusan Menkes No. 1277/Menkes/SK/XI/2001 dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Sesuai dengan Permenkes No. 1575/Menkes/Per/XI/2005 menjadi Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan dibawah Sekretariat Jenderal, yang mempunyai UPT Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

SEHAT TAPI HEMAT BERSAMA OBAT GENERIK

Komponen biaya terbesar dalam pelayanan kesehatan adalah obat yang dapat mencapai hingga 70% dari total biaya pelayanan kesehatan. Karena itu intervensi penggunaan obat merupakan upaya yang strategis dalam pengendalian pembiayaan pelayanan kesehatan.

Untuk memberikan alternatif obat kepada masyarakat dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau serta ketersediaan obat yang cukup, pemerintah telah meluncurkan Obat Generik Berlogo (OGB) sejak tahun 1989.

“Tren pasar obat nasional menunjukkan perkembangan positif selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu sebesar Rp.23,590 trilyun di tahun 2005, menjadi Rp.32,938 trilyun di tahun 2009. Sedangkan pasar obat generik, menunjukkan tren penurunan 10,0% dari Rp.2,525 trilyun menjadi Rp.2,372 trilyun atau 7,2% dari pasar nasional. Penurunan posisi obat generik terhadap pasar obat nasional, menunjukkan telah terjadi pembiayaan obat yang tidak efisien”, kata Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH saat meresmikan program School to School, Sehat tapi Hemat Bersama Obat Generik Indofarma di Gelanggang Olahraga Tangerang, 16 Maret 2010.

Menurut Menkes, salah satu penyebab masih rendahnya pangsa pasar obat generik berlogo (OGB) ini adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai OGB sehingga opini yang berkembang OGB merupakan obat kelas dua, kualitasnya tidak terjamin dan lain-lain. Padahal aturan untuk memproduksi dan memasarkan produk OGB cukup ketat, diantaranya industri farmasi harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan melalui kontrol yang ketat dari Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM)