Jumat, 02 April 2010

Pengertian Sehat

Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.

Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatanekonomi. seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara

Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut, berlaku arti produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang produktif secara sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfat, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.

Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.

Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.

• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut Winslow 1920 KESEHATAN MASYARAKAT yaitu: ilmu atau kiat untuk

  1. Mencegah penyakit
  2. memperpanjang harapan hidup
  3. meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat

melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk :

  1. Kesehatan lingkungan
  2. Pengendalian penyakit menular
  3. Pendidikan hygiene perseorangan
  4. Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan
  5. Membangun mekanisme social menikmati hidup

PENGERTIAN KESEHATAN

Menurut UU No.23 tahun 1992 KESEHATAN adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomis.

Kesehatan meliputi :

1. kesehatan badan : bebas dari penyakit, semua organ tubuh berfungsi sempurna.

  1. kesehatan jiwa : dibagi menjadi 3 yaitu:
    1. pikiran : berpikir runtut, positif, dan dapat diterima oleh akal sehat.
    2. Emosi : bisa mengekspresikan emosinya
    3. Spiritual : bisa mengekspresikan rasa syukurnya terhadap Tuhan
  2. kesehatan social : bisa berinteraksi dengan orang lain
  3. kesehatan ekonomi : dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

Misal : Anak-anak : sekolah

Dewasa : mencari nafkah

Lansia : mengisi waktu luang dengan mengikuti suatu kegiatan

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi Pangan, Upaya Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A pada pangan merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan vitamin A. Dengan fortifikasi kandungan vitamin A suatu makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seseorang.

Tetapi, baru sebagian kecil pangan yang difortifikasi vitamin A. Pasalnya, fortifikasi belum merupakan hal yang wajib dilakukan para produsen pangan. Hal itu mengemuka dalam seminar tentang vitamin A yang diselenggarakan Helen Keller International (HKI), Selasa (29/7) di Jakarta.

Menurut Siti Halati yang menjabat sebagai Manajer Operasional Lapangan HKI, banyak pangan berupa sayur dan buah yang kaya vitamin A.

Tetapi, lanjutnya, cukup banyak pula anak Indonesia yang kekurangan vitamin A. Misalnya saja survei tahun 1992 pada anak-anak Indonesia ditemukan 10 juta anak tidak mendapatkan kebutuhan vitamin A yang cukup dari makanan sehari-hari.

Kekurangan tersebut, katanya, bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang banyak, kurangnya pengetahuan orangtua tentang peran vitamin A dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang difortifikasi tidak hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga pangan yang difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi. Beberapa makanan yang difortifikasi adalah mi instan, susu, kentang goreng serta berbagai jajanan.

"Untuk mengetahui ada tidaknya vitamin A bisa dilihat dari komposisi makanan yang biasa dicantumkan pada label kemasan. Di sana dicantumkan kadarnya. Walaupun tidak semua pangan yang difortifikasi, kadar vitamin A nya tinggi,"katanya.

Pada kesempatan itu Direktur Program Vitamin A JKI Amy L Rice PhD menjelaskan, penelitian di Aceh memperlihatkan pencegahan kekurangan vitamin A mengurangi kematian anak sampai 25 persen di daerah yang kekurangan vitamin A.

Menurutnya, kekurangan vitamin A bisa diperbaiki tanpa mengenal batas umur. Asalkan kekurangan tersebut tidak terlalu parah. Vitamin A membantu pertumbuhan sel di bagian luar mata dan membantu mata untuk melihat yang terang dan gelap. Pada orang yang kurang jelas (memakai kaca mata), konsumsi vitamin A tidak bisa membantu. Vitamin A membantu penglihatan yang rabun senja.

Siti Halati menambahkan, vitamin A banyak terdapat pada pepaya, labu, wortel, daung singkong, ubi jalar merah, daging ayam, hati, telur. Sedangkan pangan yang rendah vitamin A antara lain ikan, susu, jagung, terung, buncis, pisang, semangka, apel, alpukat, belimbing. (N-4)

Efek Samping

Ditegaskan, mengkonsumsi vitamin tidak ada efek sampingnya, kecuali bila dimakan secara berlebihan (Vitamin B, C larut dalam air, sehingga apabila terdapat jumlah yang berlebihan akan dikeluarkan. Namun vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak, sehingga jumlah yang berlebihan akan disimpan dalam tubuh dan akan menyebabkan keracunan).

Vitamin A yang berlebihan menyebabkan penumpukan kalsium dalam otot, penglihatan kabur, rambut rontok dan kulit kering/kuning. Vitamin D yang berlebihan menyebabkan perubahan tulang, kegagalan pertumbuhan pada anak, penumpukan kalsium dalam otot/organ tubuh, batu/kegagalan ginjal dan arthritis (penyakit persendian).

Kalsium yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan zat kalsium dalam otot/organ tubuh. Kalsium/natrium yang berlebihan menyebabkan perubahan dalam tekanan darah/ritme jantung dan kerusakan syaraf/ginjal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah suplementasi vitamin dan mineral tidak bisa untuk mengganti makanan pokok. Meskipun pembelian vitamin dan mineral tidak perlu resep dokter, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai minum obat tersebut.

Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang saling berhubungan. Apabila minum 1-2 jenis vitamin B secara berlebihan mungkin bisa menyebabkan gangguan keseimbangan hubungan tersebut, sehingga justru menyebabkan kekurangan vitamin B jenis lain. (T-1)

Manfaat Vitamin

Vitamin dan mineral adalah zat utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan. Bermacam-macam jenis vitamin dan mineral seperti Vitamin A, B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12, biotin, cholin, asam folat & inositol), C, D, E, Kalsium, Fluorida, Yodium, Zat Besi, Kalium natrium dan sebagainya.

Jumlah kebutuhan yang disarankan per hari atau RDA (Recommended Dietary Allowance) adalah jumlah vitamin dan mineral yang dibutuhkan setiap hari. Standar jumlah yang dibutuhkan tubuh dibuat oleh USA Academy of Sciences dan diperkirakan cukup untuk pertumbuhan anak-anak dan pencegahan kekurangan vitamin dan mineral pada orang dewasa. Jumlah kebutuhan ini berbeda menurut umur dan jenis kelamin.

Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin dan mineral adalah dari makanan sehari-hari. Diet yang seimbang dengan makanan yang bervariasi, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sehari-hari (biji-bijian/cereal, ikan, ayam, daging, susu, telur, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang kering, sayur hijau segar).

Menurut Barbara Paulsen, bila konsumsi vitamin dan mineral telah diperoleh melalui makanan sebenarnya tidak diperlukan lagi tambahan suplemen vitamin dan mineral, kecuali pada kondisi khusus. Kini banyak suplemen vitamin dan mineral yang beredar di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.

Vitamin dan mineral diberikan terutama pada semasa hamil, menyusui, pada bayi yang lahir premature. Penderita penyakit kronis/serius yang mengakibatkan malnutrisi. Penyakit/kondisi tertentu seperti gagal ginjal, membutuhkan diet rendah protein, gangguan penyerapan lambung, dehidrasi (dimana dibutuhkan mineral kalium/natrium/lain-lainnya).

Untuk penyakit batuk-pilek, bisa dibantu dengan vitamin C-- meski belum semua dokter setuju dengan pendapat itu. Bagi orang-orang yang menjalankan diet vegetarian (yaitu diet sayur-sayuran tanpa susu/telur), akan mengalami kekurangan vitamin B12.

Manfaat dan kebutuhan vitamin dan mineral yang dianjurkan:

Untuk Vitamin A, jumlah yang dianjurkan per hari 5000 International Unit (IU). Vitamin A dapat membantu daya penglihatan malam/warna, serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Vitamin B1 (Thiamin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1.5 mg. Vitamin B1 untuk membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan susunan syaraf.

Untuk Vitamin B2 (Riboflavin), jumlah yang dianjurkan per hari 1.7 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Vitamin B3 (Niacin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 20 mg. Vitamin ini membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf dan kesehatan rambut.

Pada vitamin B5, jumlah yang dianjurkan per hari 10 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut.

Sedangkan Vitamin B6 (Pyridoxin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 2 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, membantu pembentukan sel darah merah serta mempertahankan kesehatan sistim syaraf.

Vitamin B12 (Cyanocobalamin), jumlah yang dianjurkan per hari 6 mcg. Vitamin itu membantu pembentukan sel darah merah/mencegah anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf.

Unuk biotin, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Kegunaan biotin untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Sementara asam folat, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Asam folat berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan kesehatan sistim pencernaan.

Untuk vitamin C, jumlah yang dianjurkan per hari 60 mg. Kegunaannya untuk membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium serta mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan.

Dan vitamin D, jumlah yang dianjurkan per hari 400 IU. Vitamin itu embantu pembentukan gigi dan tulang dan pembekuan darah.

Sementara vitamin E, jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 30 IU. Vitamin ini mempertahankan kesehatan umum dan kesehatan kulit dan rambut. Vitamin K untuk membantu pembekuan darah pada luka.

Untuk kalsium, jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1000 mg. Kalsium berguna untuk pembentukan gigi dan tulang, membantu pembekuan darah pada luka serta mempertahankan kesehatan fungsi syaraf dan otot.

Fluorida berguna untuk membantu pencegahan kerusakan gigi/karies. Sedangkan Yodium, jumlah yang dianjurkan per hari 150 mcg berguna untuk membantu kesehatn metabolisme tubuh dan mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI).

Pada zat besi, jumlah yang dianjurkan per hari 18 mcg. Zat besi berguna membantu pembentukan haemoglobin dalam sel darah merah, mencegah anemia. Sedangkan kalium/natrium, berguna untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh serta mempertahankan kesehatan fungsi syaraf dan otot.